HALLONEWS.COM– Usia Kota Jakarta sudah hampir lima abad, tapi angka pengangguran masih jalan di tempat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Khoirudin mengaku heran mengapa dari tahun ke tahun angka pengangguran tak juga menurun, meski program pelatihan dan lapangan kerja baru terus digembar-gemborkan.
Meski begitu, legislator dari Fraksi PKS itu tetap optimistis. Ia menargetkan penurunan angka pengangguran sebesar 1 persen pada tahun 2026.
“Kita ingin turunnya bertahap. Itu targetnya di tahun 2026,” ujar Khoirudin kepada wartawan Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, target tersebut sejalan dengan upaya penguatan sektor ketenagakerjaan yang kini digarap oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta.
“Paling tidak turun satu persen tahun depan,” kata dia.
Khoirudin menekankan, Pemprov DKI Jakarta harus berkomitmen untuk menekan angka pengangguran secara bertahap melalui berbagai program peningkatan keterampilan dan perluasan kesempatan kerja.
“Melalui pelatihan, magang industri, dan kerja sama internasional, kita bisa memperkuat kapasitas tenaga kerja lokal dan membuka peluang kerja baru,” jelasnya.
“Kita berharap berbagai upaya itu dapat menghasilkan perbaikan signifikan dalam dua tahun ke depan,” tambahnya.
Khoirudin menambahkan, pada usia ke-500 tahun Jakarta, kondisi idealnya tingkat pengangguran sudah kembali normal di angka 3 persen.
“Pas Jakarta berusia lima abad, kita harapkan sudah normal di angka tiga persen. Itu batas ideal secara sosial dan ekonomi,” tegas Khoirudin.
Untuk mencapai target tersebut, ia menilai perlu adanya kerja sama lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan.
“Langkah itu dinilai krusial agar penciptaan lapangan kerja baru bisa berjalan efektif dan berkelanjutan,” ucapnya. (ALS)
