Menpora Erick Thohir ditemani Wamenpora Taufik Hidayat bersama pimpinan Komisi X DPR RI usai rapat kerja perdana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2025). (Dok. Kemenpora)
HALLONEWS.COM – Rapat kerja perdana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir bersama Komisi X DPR RI, Senin (29/9/2025), seakan menandai babak baru wajah kepemudaan dan olahraga nasional. Tidak sekadar hadir untuk seremonial, Erick datang dengan paket visi besar yang ia rangkum menjadi empat jurus utama.
Empat strategi itu meliputi Reformasi Birokrasi melalui Deregulasi, Perbaikan Tata Kelola Administrasi, Pembangunan Karakter Pemuda, dan Olahraga sebagai Cermin Kedigdayaan Bangsa. Sejak awal, ErickThohir menegaskan bahwa semua langkah tersebut bukan wacana semata, melainkan sudah bergerak di lapangan.
“Pada 22 September 2025 kami telah melakukan pertemuan dengan BPK. Kami memastikan pengelolaan dana APBN transparan, tepat sasaran, efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Erick Thohir dalam rapat dengar pendapat itu.
Gebrakan pertama Erick Thohir dimulai dari pondasi yang kerap jadi masalah klasik: pengelolaan anggaran. Dalam dunia olahraga, dana yang besar sering kali tak sejalan dengan prestasi. Erick menekankan pentingnya akuntabilitas agar setiap rupiah benar-benar sampai pada pembinaan atlet dan pengembangan organisasi.
Di bidang kepemudaan, Erick menyampaikan visi yang menyentuh akar persoalan: membangun generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.
Menurutnya, patriotisme, kegigihan, dan empati harus menjadi DNA pemuda Indonesia. Hal ini selaras dengan peran organisasi kepemudaan sebagai laboratorium kepemimpinan.
Namun gebrakan paling ditunggu publik ada di sektor olahraga. Erick mengingatkan bahwa prestasi olahraga merupakan wajah Indonesia di mata dunia. Kemenpora kini telah memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang akan diperkuat dengan sistem promosi–degradasi agar tercipta kompetisi sehat antarcabang olahraga.
Salah satu langkah konkret adalah rencana transformasi Cibubur Youth Elite Sports Center menjadi Indonesia National Training Center. Tempat ini akan difokuskan sebagai rumah besar bagi tim nasional berbagai cabang, sebuah konsep yang selama ini dinantikan banyak pelaku olahraga.
Paparan Erick menuai sambutan hangat dari Komisi X DPR RI. Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian, menegaskan keyakinannya terhadap kapasitas Erick.
“Komisi X DPR RI meyakini penunjukan Bapak Erick Thohir didasarkan pada kapasitas, integritas, dan visi yang jelas, dalam membangun pemuda dan olahraga Indonesia ke arah yang lebih maju,” ujarnya.
Gebrakan Erick Thohir tak hanya soal strategi, tetapi juga momentum. Kehadirannya di Kemenpora dianggap sebagai peluang untuk menghidupkan kembali agenda besar pembinaan kepemudaan dan olahraga yang sempat jalan di tempat.
Jika jurus-jurus ini berjalan konsisten, maka transformasi olahraga Indonesia bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan hingga ke akar rumput. (*)